Minggu, 18 Desember 2011

Mitologi Yunani : Dewi Hestia


Dalam mitologi Yunani, Hestia (Bahasa Yunani : Ἑστία) adalah dewi perapian, dan keluarga. Hestia adalah anak tertua dari Kronos dan Rhea. Hestia menerima persembahan pertama dalam setiap ritual dalam rumah tangga. Tungku perapian merupakan tempat suci untuknya. Dia digambarkan sebagai perempuan sederhana yang berkerudung. Dia duduk di singgasana kayu polos dengan bantal wol putih. Orakel Delfi awalnya merupakan tempat suci Hestia sebelum diambil aliih oleh Apollo.
Dalam Mitologi Romawi, dia dikenal sebagai Vesta, dewi yang juga melambangkan perapian. Tidak banyak informasi mengenai Hestia dalam mitologi dan satra kuno tetapi Hestia (dan Vesta) merupakan dewi yang penting dalam kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno.
Hestia dihormati oleh dewa maupun manusia. Dia disembah di mana-mana, dikarenakan perapian ada di setiap rumah dan kuil. Tiap kota memiliki perapian umum yang apinya dijaga terus menyala. Api dari perapian tersebut ikut dibawa jika penduduk kota akan mendirikan kota baru.
Orang-orang pada masa kuno, jika mengadakan jamuan makan, akan mempersembahkan dua penuangan anggur untuk Hestia. Penuangan pertama adalah untuk memulai jamuan dan yang satu lagi untuk menutup acara. Ketika akan melakukan makan bersama, keluarga akan melemparkan sedikit persembahkan ke perapian dan menyanyikan lagu untuk Hestia. Ketika seorang bayi telah diberi nama, bayi tersebut dibawa ke dekat perapian dan didoakan supaya mendapat berkah dari dewi Hestia.
Hestia adalah salah seorang anak yang ditelan oleh ayahnya, Kronos. Ketika Kronos memuntahkan kembali semua anaknya akibat ramuan Zeus, Hestia adalah yang terakhir dikeluarkan. Dengan demikian dia adalah anak pertama (dari Rhea) sekaligus anak terakhir (dari Kronos).
Setelah perang Titanomakhia, Hestia menyatakan pada saudara-saudaranya bahwa dia ingin selalu menjadi perawan. Hestia lalu bersumpah di atas kepala Zeus bahwa dia tdiak akan terikat pernikahan dan tidak akan tersentuh hasrat cinta dan seksual.
Menurut kaum Fasti, penyair Ovid menulis bahwa Hestia pernah hampir diperkosa oleh Priapos, putra Dionisos dan Afrodit. Suatu hari Hestia dan para dewa tertidur setelah makan bersama. Priapos mengendap-endap mendekati Hestia. Hestia terbangun dan melihat bahwa Priapos hampir menindihnya. Hestia menjerit sangat keras dan Priapos pun ketakutan.
dalam mitologi Romawi, bangsa Romawi mengenali Hestia sebagai dewi Vesta. Untuk orang Romawi, dia adalah dewi rumah tangga yang paling penting. Kuilnya terletak di Palatine di Roma, tempat para perawan Vesta melakukan pembakaran api suci untuknya.

Mitologi Yunani : Dewi Rea (Rhea)

Rea (bahasa Yunani : έα, Rhéa) dalam Mitologi Yunani adalah saudari sekaligus Istri Kronos. Dari Kronos ia memiliki anak-anak yang nantinya akan menjadi penguasa Olimpus yaitu Demeter, Hades, Hestia, Poseidon, Hera, dan Zeus. Ia bersama Kronos menjadi pemimpin para Titan.
Bagi Homer, Rea adalah ibu para Dewa. Meskipun bukan ibu alam semesta seperti halnya Kibele. Menurut legenda ia menyelamatkan Zeus yang baru lahir dengan mengasingkannya di Pulau Kreta supaya tidak ditelan Kronos seperti kakak-kakaknya. Ia mempercayakan Zeus pada para pengikutnya di sana. Para pengikutnya ini menjadi penjaga Zeus dan mengadakan upacara-upacaca penyembahan.
Berdasarkan beberapa versi lain:
1.    Zeus dibesarkan oleh Gaia,
2.    Zeus dipelihara oleh manusia setengah kambing yang bernama Amalthea bersama dengan muridnya Krouretes, mereka membuat bunyi-bunyian dan berteriak untuk menutupi suara tangisan bayi agar tidak terdengar oleh Kronos,
3.    Zeus dipelihara oleh seorang dewi bernama Adamanthea yang menyusuinya dengan susu kambing. Karena Kronos menguasai seluruh daratan, lautan, dan surga telah menelan seluruh putri Rea, Adamanthea kemudian menyembunyikan Zeus dengan menaruhnya dalam sebuah buaian yang disangkutkan di pohon agar Zeus tidak menyentuh daratan, lautan, dan langit.
Rea disimbolkan dengan bulan. Dalam Mitologi Romawi simbolnya adalah Lunar. Simbol lainnya adalah angsa karena angsa melambangkan kelembutannya. Ia juga disertai dengan 2 ekor Singa sebagai penarik keretanya.

Sabtu, 17 Desember 2011

Mitologi Yunani : Dewa Kronos (Cronos)

Kronos (bahasa Yunani : ΚρόνοςKrónos) adalah salah satu Titan dalam Mitologi Yunani. Dia merupakan pemimpin sekaligus yang termuda di antara para Titan generasi pertama. Kronos adalah putra dari Uranus (langit) dan Gaia (bumi). Kronos mengalahkan ayahnya dan memerintah dunia pada Zaman Emas sampai akhirnya dia dikudeta oleh anak-anaknya sendiri, lalu dikurung di Tartaros.
Kronos biasanya digambarkan dengan sabit, yang dia gunakan ketika mengalahkan ayahnya, Uranua. Di kota Athena, pada hari kedua belas di bulan Hekatombaion, digelar sebuah festival untuk Kronos yang disebut Kronia. Festival ini merupakan pearyaan panen, dan mengindikasikan bahwa Kronos dianggap sebagai pelindung panen. Ini diduga terjadi karena asosiasinya dengan Zaman Emas.
Dalam mitologi Romawi, Kronos diidentikkan dengan dewa Saturnus.



Dalam mitos kuno, seperti yang tercatat dalam Theogonia karya Hesiodos, Uranus mengurung para Kiklops dan Hekatonkhire (anak-anak Gaia) di Tartaros. Gaia marah pada perbuatan suaminya. Gaia lalu membuat sebuah sabit batu dan mengumpulkan para Titan untuk membujuk mereka supaya mengebiri Uranus. Hanya Kronos yang berani melakukannya, maka Gaia memberikan sabit itu pada Kronos dan menyembunyikan Kronos. Ketika Uranus sedang ayik bersetubuh dengan Gaia, Kronos tiba-tiba muncul dan memotong alat kelamin Uranus dengan sabitnya. Kronos lalu melempar testis Uranus ke laut. Uranus merasa sangat kesakitan dan mati (pendapat lain mengatakan Uranus terangkat dari bumi selamanya). Dari darah (dalam versi lain, air mani) Uranus yang jatuh ke bumi, terciptalah para Gigant, para Erinya, dan Meliai. Sementara testis Uranus terapung di lautan dan diselubungi buih sampai dewi Afrodit lahir dari situ.
Dalam versi lain dari mitos ini, Kronos menggulingkan kekuasaan Ofion yang jahat. Dengan demikain, Kronos dilihat sebagai pembebas dunia dari kekejaman Ofion.
Para Titan kemudian mengambil alih kekuasaan atas dunia dengan Kronos sebagai pemimpinnya. Kronos sendiri beristrikan Rea. Masa pemerintahan Kronos disebut sebagai Zaman Emas karena pada saat itu manusia hidup dengan teratur dan menaati hukum yang berlaku, orang-orang melakukan perbuatan yang baik dan tidak ada kejahatan.
Namun Kronos tidak membebaskan para Kiklops dan Hekatonkhire dari kurungan mereka. Dia malah menambah penjagaan dengan menyuruh naga Kampe untuk menjaga mereka supaya tidak kabur.
Gaia dan Uranus meramalkan bahwa Kronos akan dikalahkan oleh anak-anaknya sendiri, seperti yang Kronos lakukan pada ayahnya. Untuk menghindari ramalan itu, Kronos menelan semua anak yang dilahirkan oleh Rea. Kronos berhasil menelan Demeter, Hera, Hades, Hestia dan Poseidon. Namun Kronos tidak sempat menelan anak keenamnya (Zeus) karena telah terlebih dulu disembunyikan oleh Rea, yang kesal karena anak-anak terus-menerus ditelan.
Rea secara diam-diam melahirkan Zeus di Kreta, dan memberikan sebongkah batu pada Kronos, yang mengira batu tersebut sebagai anaknya lalu menelannya. Sementara Zeus disembunyikan di sebuah gua di Gunung Ida, Kreta. Menurut beberapa versi, Zeus diberi minum susu kambing bernama Amaltheia dan dilindungi oleh para Kuretes. Para Kuretes adalah sekelompok perajurit penari, jika Zeus menangis, maka para Kuretes akan bernyanyi dan membuat kebisingan supaya Kronos tidak mendengar tangisan Zeus. Dalam versi lainnya, Zeus dibesarkan oleh nimfa Adamantheia. Dia menyembunyikan Zeus dengan cara menggantung Zeus di pohon memakai tali. Dengan begitu, Zeus tidak menyentuh bumi, lautan, ataupun langit, yang kesemuanya dikuasai oleh Kronos. Ada juga versi bahwa Zeus diasuh oleh neneknya, Gaia.
Setelah dewasa, Zeus memperoleh ramuan dari Gaia (dalam versi lainnya, dari Metis). Zeus lalu berhasil membujuk Kronos untuk meminum ramuan itu. Setelah meminumnya, Kronos memuntahkan semua yang ia telan. Yang pertama keluar adalah batu yang dia pikir sebagai Zeus, lalu kemudian Kronos memuntahkan semua anak-anak yang ia telan. Batu itu sendiri ditaruh di Gunung Parnassos.
Setelah berkumpul bersama saudara-saudaranya, Zeus menyatakan perang terhadap Kronos. Untuk membantu usahanya, Zeus membebaskan para Kiklops dan para Hekatonkhire. Dalam perang yang disebut Titanomakhia itu, Kronos dan para Titan dikalahkan oleh Zeus dan sekutunya. Sebagian besar Titan yang kalah kemudian dikurung di Tartaros.
Nasib Kronos setelah itu berbeda-beda berdasarkan beberapa versi. Menurut Homer dan sebagian besar sumber, Kronos ikut dikurung di Tartaros. Dalam syair Orfeus, Kronos dikurung di gua Niks. Menurut Pindaros, Kronos pada akhirnya dibebaskan oleh Zeus dan menjadi pemimpin di Eilisium. Sementara dalam Aeneid karya Virgilus, Kronos melarikan diri ke Latium (Italia) dan memerintah di sana sebagai dewa Saturnus
Kronos juga disebut-sebut sebagai ayah Khiron dari hubungannya dengan Filira.
Dalam cerita yang bersumber dari Diodoros Sikolos (abad pertama SM), Kronos, putra Uranus dan Titea, dikatakan memerintah di Italia, Sisilia, dan Afrika Utara. Kronos, bersama para Titan lainnya, berperang dan mengalahkan saudaranya Jupiter, yang berkuasa di Kreta, serta saudara iparnya Hammon, yang berkuasa di Nisa, sebuah pulau di dekat sungai Triton di Afrika. Kronos merebut saudarinya, Rea, dari Hammon, dan menjadikannya sebagai istri. Kronos lalu dikalahkan oleh putra hammon, Dionisos atau Bakkhus. yang kemudian menunjuk Jupiter Olimpus, putra Kronos dan Rea, sebagai pemimpin di Mesir. Bakkhus dan Jupiter lalu bekerjasama untuk mengalahkan para Titan yang tersisa di Kreta. Selepas kematian Bakkhus, Jupiter Olimpus mewarisi semua wilayah kekuasaannya.
Kronos juga disebutkan dalam Orakel Sibylline, khususnya buku tiga. Di sana diceritakan bahwa Kronos, 'Titan' dan Iapetos, tiga putra Uranus dan Gaia, masing-masing menerima sepertiga bumi, dan Kronos menjadi pemimpinnya. Setelah kematian Uranus, anak-anak Titan berusaha membunuh setiap anak Kronos dan Rea. Namun di Dodona Rea secara diam-diam mengirim anak-anaknya (ZeusPoseidon dan Hades) ke Frigia untuk dibesarkan oleh tiga orang Kreta. Mengetahui hal ini, enam puluh anak buah Titan kemudian mengurung Kronos dan Rea, akibatnya anak-anak Kronos menyatakan perang pada Titan dan anak buahnya. Dalam versi sini, tidak diceritakan tentang Kronos mengalahkan ayahnya (Uranus) atau menelan anak-anaknya.
Sementara orang Yunani menggambarkan Kronos sebagai Titan yang kejam, orang Romawi justru melihat Kronos secara lebih positif. Bagi orang Yunani, Kronos hanyalah fase di antara Uranus dan Zeus, namun orang Romawi menganggap peranannya jauh lebih penting dari itu. Mereka menggabungkan Kronos dengan dewa Saturnus dari mitologi Romawi. Festival Saturnalia digelar untuk Saturnus, dan setidaknya ada satu kuil Saturnus pada masa Kerajaan Romawi.
Kaitannya dengan Zaman Emas Saturnus menjadikan Kronos sebagai dewa "waktu manusia", contohnya kalender, musim, panen — harap bedakan dari Khronos, perwujudan waktu secara umum dan tidak berhubungan dengan Kronos.
Sebagai akibat dari pentingnya Kronos bagi orang Romawi, Saturnus (sebagai versi Romawinya) ikut berpengaruh dalam budaya Barat. Salah satu hari dalam bahasa Inggris dinamai Saturday (hari Saturnus), selain itu ada juga planet yang diberi nama Saturnus.


SimbolSabit
PasanganRea
Orang tuaUranus dan Gaia
SaudaraRea, Okeanos, Hiperion, Theia, Koios,Foibe, Iapetos, Krios, Mnemosine,Tethis, Themis
AnakZeus, Hera, Poseidon, Hades, Hestia,Demeter, Khiron
Padanan dalam mitologi RomawiSaturnus
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kronos